Yuk Kenali Sekolah Pendidikan Khusus lebih mendalam, 7 Macam Sekolah Luar Biasa.

7 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahui

Ternyata tidak hanya satu macam, lho!

Sekolah Luar Biasa, atau yang biasa disingkat dengan SLB, adalah sekolah yang ditujukan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Anak dengan berkebutuhan khusus bisa digolongkan menjadi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, dan tunaganda.

Ternyata, tak semuanya berada dalam satu SLB, lho! Namun, ada 7 macam SLB yang ditujukan untuk setiap kelainan anak. Yuk, simak ulasannya!

1. SLB-A (Tunanetra)

6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahui
mib.org.uk

SLB-A ditujukan bagi para penyintas tunanetra. Tunanetra adalah kondisi di mana seseorang memiliki hambatan dan keterbatasan dalam indera penglihatannya. Para guru yang mengajar di SLB-A menggunakan metode-metode yang tentunya dipahami oleh tunanetra. Contohnya adalah huruf dan tulisan braille, model benda, gambar timbul, hingga perekam suara.

2. SLB-B (Tunarungu)

6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahui
asmag.com

Berbeda dengan SLB-A, SLB-B ditujukan bagi penyintas tunarungu. Seperti yang kita ketahui, tunarungu adalah kondisi di mana seseorang memiliki hambatan dan keterbatasan dalam indera pendengarannya.

Para penyintas tunarungu akan diajari cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat, sekaligus membaca gerakan bibir lawan bicaranya. Mereka pun dapat menggunakan alat bantu pendengaran

3. SLB-C (Tunagrahita)

6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahuiparenting.firstcry.com

SLB-C diperuntukkan bagi penyintas tunagrahita. Tunagrahita merupakan sebuah kondisi di mana seorang anak memiliki keterbelakangan mental, atau disebut juga dengan retardasi mental. Penyintas tunagrahita memiliki IQ yang di bawah rata-rata sehingga tingkat intelegensi mereka pun lebih rendah dari anak-anak lainnya.

Para guru di SLB-D pun memberikan edukasi dan terapi mengenai cara mengembangkan potensi diri, merawat diri, dan tentunya merasa percaya diri dengan kondisi yang dialaminya.

4. SLB-D (Tunadaksa)

6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahuiistockphoto.com

SLB-D ditujukan bagi para penyintas tunadaksa. Masih terdengar asing, ya? Tunadaksa adalah kondisi di mana para penderitanya memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan struktur tubuh yang bersifat bawaaan, atau karena kecelakaan, dan kondisi lainnya.

Para guru di SLB-D pun memberikan edukasi dan terapi mengenai cara mengembangkan potensi diri, merawat diri, dan tentunya merasa percaya diri dengan kondisi yang dialaminya

5. SLB-E (Tunalaras)


6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahuidailytelegraph.com.au

SLB-E ditujukan bagi para penyintas tunalaras. Tunalaras adalah sebuah kondisi di mana seorang anak memiliki hambatan dalam mengendalikan emosi dirinya dan bertingkah laku kurang sesuai aturan.

Contoh sifat-sifat yang dimiliki seorang tunalaras adalah bersikap tak sopan, suka mengganggu orang lain, mudah marah, membuat onar, dan lain-lain. Para tenaga pendidik di SLB-E akan membimbing para penyintas tunalaras agar mampu mengendalikan emosi, mematuhi norm sosial, hingga berperilaku baik dan sesuai aturan.

6. SLB-G (Ganda)

6 Macam Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Wajib Kamu Ketahui
voicefordeafkids.com

SLB-G ditujukan bagi para penyintas tunaganda. Sesuai namanya, tunaganda memiliki arti seseorang yang memiliki dua atau lebih kelainan dalam dirinya. Misalnya, seorang anak menderita tunanetra sekaligus tunarungu, atau pun tunanetra sekaligus tunalaras. Metode pembelajaran di SLB-G pun tergantung dengan kelainan yang diderita setiap anak.

7. AUTIS



Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. 

Kadang-kadang terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autisme yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi Autisme sedini mungkin, sering kali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan sekerja sering kali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosialberkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.

 Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan di bawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara PDD.

Gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun.Penderita autisme juga dapat mengalami masalah dalam belajarkomunikasi, dan bahasa.

Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik berikut: kesulitan dalam berinteraksi sosial secara kualitatif, kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menunjukkan perilaku yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal.



Sumber Referensi : 

https://www.idntimes.com/life/education/aisha-variella-f/sekolah-luar-biasa-c1c2/6

https://id.wikipedia.org/wiki/Autisme

Komentar

Postingan Populer